Dunia, Kuala Lumpur - Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Nur Jazlan Mohamed mendesak polisi menyelidiki dugaan konglomerat keturunan Korea Utara yang mengirimkan uang tunai dalam bentuk dolar dan euro ke Pyongyang dari Kuala Lumpur.

Nur Jazlan juga meminta Bank Sentral Malaysia menyelidiki jika ada penyalahgunaan sistem perbankan negara terkait kasus yang melibatkan Han Hun Il, presiden Malaysia Korea Partners (MKP).

Baca: Peringatan Korea Utara: Kami Siap Berperang Melawan Amerika

"Kita harus menyelidiki apakah Korea Utara menggunakan persahabatan dengan Malaysia sebagai saluran untuk kegiatan terlarang," kata Nur Jazlan, seperti dilansir Reuters, Selasa 11 April 2017.

Menurut pengakuan seorang mantan pekerjanya yang membelot, Han dituding selama lebih dari dua dekade telah menyalurkan uang untuk para petinggi Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara.

MKP yang merupakan anak perusahaan bank Pyongyang, juga sedang diselidiki oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait dugaan pelanggaran sanksi pembatasan perusahaan asing untuk mendirikan usaha patungan dengan bank-bank Korea Utara.

Jazlan mengatakan bahwa laporan itu berisiko merusak reputasi Kuala Lumpur sebagai pusat keuangan.

Selain kepada Bank Sentral Malaysia, ia juga mendesak polisi Malaysia untuk segera melakukan investigasi trhadap MKP dan Han untuk menentukan apakah kejahatan telah dilakukan.

Bulan lalu, Kepala Kepolisian Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan pihak berwenang akan membantu PBB terkait penyelidikan terhadap MKP.

Pada Februari, Reuters melaporkan bahwa agen mata-mata Korea Utara disinyalir menjalankan operasi ekspor senjata dari Malaysia.

Hubungan antara Malaysia dan Korea Utara berada di bawah pengawasan menyusul pembunuhan Kim Jong-nam, abang tiri penguasa Korea Utara, Kim Jong-un. Jong-nam tewas setelah diserang menggunakan racun VX pada 13 Februari di Bandara Internasional Kuala Lumpur.

REUTERS | YON DEMA