Dunia, Kairo -Suara pengeras suara terdengar di kota Kairo, Mesir pada hari Minggu, 9 April 2017. Terdengar pengumuman agar warga muslim Mesir segera mendonorkan darahnya ke masjid-masjid untuk diberikan kepada para korban ledakan bom di gereja St George di Tanta di kota Delta Nil.

Mohammed Ahmad Hassan yang rumahnya di kawasan Tanta menjelaskan kepada Al Arabiya Net, suara pengeras suara digunakan untuk meminta orang-orang menuju masjid dan mendonorkan darahnya untuk para korban ledakan bom di Gereja St George.

Baca juga: Teror Minggu Palma, Presiden Sisi: Situasi Mesir Darurat 3 Bulan  

Para wanita dan pria ramai-ramai pergi ke masjid-masjid di Tanta untuk mendonorkan darah mereka. Sejumlah rumah sakit mulai kehabisan stok darah.

Masjid-masjid pun penuh dengan orang-orang yang mendonorkan darahnya. Hasan berujar:"ratusan kantong darah dibawa ke bank darah dan rumah sakit umum tempat para korban dirawat."

Ledakan di Gereja St George di Tanta terjadi pada saat umat Krisen Koptik mengikuti ibadah Minggu Palma.Sedikitnya 27 orang tewas dan melukai 78 orang.

Baca juga: Umat Kristen Koptik Mesir Kerap Dianiaya dan Diserang, Mengapa?

Ledakan kedua terjadi beberapa jam setelah Gereja St George. Ledakan kedua terjadi di Gereja Katedral Saint Mark di Alexandria, gereja bersejarah dan tempat Paus Koptik bertugas. Sebanyak 17 orang tewas termasuk tiga aparat polisi, dan melukai 41 orang.

Paus gereja Koptik, Tawadros, yang menghadiri misi di Gereja Katedral Saint Mark selamat dari serangan itu. Ia tidak terluka saat berada di dalam gedung gereja dan ledakan terjadi.

"Aksi ini tidak akan melukai persatuan dan kesatuan masyarakat," kata Paus Tawadros kepada media massa.

ISIS mengklaim bertanggung jawaba atas dua ledakan itu. ISIS mengatakan pelakunya adalah milisi ISIS warga negara Mesir.

 

AL ARABIYA NET | RTE.IE | ABC.NET.AU | MARIA RITA