Pilkada, Jakarta - Video kampanye pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat yang beberapa hari lalu beredar melalui akun Twitter @basuki_btp dikecam oleh netizen. Video berdurasi dua menit tersebut menimbulkan tagar #KampanyeAhokJahat.

Menanggapi hal tersebut, Djarot menjelaskan bahwa isi video tersebut diambil dari kejadian tahun 1998.

"Saya udah nonton dan itu memang terjadi kok, ya kita inget tahun 97-98 itu saya pikir sih tujuannya untuk menyampaikan jangan sampai terulang lagi kejadian kaya begitu ya," ungkap Djarot kepada awak media di Kemanggisan Pulo, Jakarta Barat, Senin, 10 April 2017.

Baca: Netizen Kecam Video Anyar Kampanye Ahok-Djarot

Pada menit 0.09 terdapat model sejumlah masa yang berpakaian putih dan mengenakan peci berteriak dan membawa tulisan "Ganyang Cina". Konten ini dianggap berbau SARA dan memojokkan salah satu agama.

Netizen @soemali menuliskan "Setelah dia lecehkan Qur'an, hina Ulama, sekarang dia bikin video kampanye berbau Islamophobia. Percaya dia peduli Islam? #KampanyeAhokJahat"

Menurut Djarot, video tersebut bukan mau memunculkan isu SARA melainkan menjadi pengingat warga supaya kejadian kelam 1998 tidak terulang lagi. Dia ingin menunjukkan sisi pluralisme dalam kampanye-nya.

"Supaya kita sadar betul bahwa Jakarta dan Indonesia itu adalah bhineka, plural dan itu suatu fakta kenyataan maka mari kita rawat kebhinekaan itu," jelas Djarot.

BENEDICTA ALVINTA|JH